Pembalut adalah
suatu hal yang pokok bagi kehidupan wanita sehari – hari. Pembalut
merupakan produk sekali pakai. Saat ini telah ditemukan produk pembalut
berbahaya karena kurangnya steril dalam pembuatannya. Produsen nakal
mendaur ulang pembalut agar dapat menekan angka / biaya pengeluaran
produksi. Maka dari itu hendaknya para wanita lebih teliti dan berhati –
hati dalam memilih suatu produk pembalut.
Produsen
nakal ini dalam mendaur ulang produk mereka, mereka banyak menggunakan
bahan kimia berbahaya dalam membunuh kuman. Hal ini sangat tidak baik
bagi kesehatan, karena hasil olahan kertas bekas yang telah menjadi
pembalut ini mengandung zat berupa dioxin.
Dioxin bekerja dengan cara merusak sistem hormon. Dioxin ini akan bergabung bersama kaseptor hormon, sehingga akan terjadi perubahan fungsi dan mekanisme genetis dari sel. Hal ini akan menimbulkan dampak buruk, diantaranya dapat menimbulkan kanker, merusak sistem , keguguran kandungan, mengakibatkan cacat kelahiran dan penurunan daya tahan tubuh.
Dioxin ini terbentuk dari
suatu zat kimia yang biasa digunakan dalam proses pemutihan. Dioxin ini
merupakan golongan senyawa hidrofobik, yaitu bila zat ini berada pada
tempat lembab atau berair mereka akan menghindarinya dengan mencari
tempat yang aman, misalnya mereka akan berpindah dengan menempel atau
masuk pada organ seseorang. Apalagi saat ini belum ada suatu alat atau
cara dalam menghilankgan dioxin dalam tubuh manusia. Dioxin dalam tubuh
manusia ini akan hilang atau pecah dengan sendirinya secara alami.
EPA
(1994) menurut evaluasinya, menyatakan bahwa dioxin ini adalah senyawa
organik yang sangat mematikan. Bahkan dalam jumlah kecilpun yaitu
sekitar 10-15 ppt (part per trillion) yang terakumulasi selama hidup,
dapat berakibat buruk bagi kesehatan manusia. Dari penelitian ini EPA
mengambil sebuah kesimpulan bahwa ambang batas dioxin yang diizinkan
dalam tubuh manusia (dalam hal ini adalah orang dewasa) adalah sekitar
0,006 pikogram (seper juta-juta gram) per kilogram berat badan, yaitu
sebanyak 0,40 pikogram. Acuan yang digunakan adalah sesuai dengan ADI
(Acceptable Daily Intake) dari WHO yaitu 1-10 pg/kg/hari.
Cek Pembalut Higienis
Menurut
data WHO, Indonesia merupakan negara dengan penderita kanker mulut
rahim NO.1 di dunia, dan 62% salah satunya diakibatkan oleh penggunaan
produk pembalut dengan bahan yang berbahaya akibat kurangnya ketelitian
dalam pemilihan produk pembalut.
Cara Pengecekan Pembalut
- Sobek dan ambil bagian tengah pembalut.
- Ambil segelas air putih. Usahakan gunakan gelas transparan sehingga lebih jelas.
- Masukan sobekan dari pembalut tersebut dan aduk – aduk dengan sumpit.
- Pastikan juga apakah sobekan dari pembalut tersebut tidak hancur / utuh dan mengalami perubahan warna setelah dicelupkan kedalam air.
- Kesimpulannya, jika sobekan tetap utuh dan air tetap jernih berarti pembalut tesebut higienis / aman. Sedangkan jika pembalut tersebut hancur dan air berubah menjadi keruh atau berubah warna bisa diindikasikan pembalut tersebut menggunakan bahan yang tidak berkualitas dan mengandung dioxin.
terima kasih atas pemberitahuanya
BalasHapus